Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

Tiongkok, Negara Dengan Klenteng Terbanyak di Dunia

  China, the Country with the Most Temples in the World Tiongkok menjadi negara yang memiliki klenteng paling banyak di dunia. Mengingat lagi hal ini terjadi karena agama Konghucu sendiri berasal dari Tionghoa serta ajarannya yang masih kental dengan budaya Tionghoa. Tiongkok adalah sebuah negara di Asia Timur yang secara resmi dikenal dengan nama Republik Rakyat Cina (RRC). Tiongkok memiliki luas wilayah yang sangat luas dan merupakan negara terpadat di dunia. Tiongkok terkenal dengan sejarah, budaya, dan tradisi yang kaya. Negara ini memiliki sistem pemerintahan sosialis dan terdiri dari 23 provinsi, lima wilayah otonom, empat munisipalitas yang dikelola secara langsung, dan dua wilayah administratif khusus (Hong Kong dan Makau). Penting untuk dicatat bahwa Tiongkok juga meliputi beberapa wilayah lain yang memiliki status politik yang berbeda, seperti Taiwan yang dianggap sebagai Provinsi Tiongkok oleh Pemerintah Pusat RRT, tetapi dijalankan secara terpisah dan memiliki pemerinta

Klenteng di Dalam Lingkungan Kampus

Gambar
Temple On Campus Area   sumber : google Kampus Universitas Pancasila memiliki enam rumah ibadah di dalam area kampusnya. Rumah ibadah di dalam area kampus ini didirikan untuk mencerminkan toleransi beragama dan menghargai antar sesama. Jika biasanya sebuah kampus hanya memiliki satu rumah ibadah di dalamnya. Universitas Pancasila memiliki enam rumah ibadah, yang berarti rumah ibadah dari masing-masing Agama yang diakui di Indonesia. Enam rumah ibadah yang terdapat di dalam lingkungan kampus Universitas Pancasila ini ada Masjid At-Taqwa, Gereja Katolik Santo Petrus, Graha Layanan Kristen, Vihara Dhamma Sasana, Pura Widya Santika dan Klenteng Da De Miao (Klenteng Kebajikan Agung). Universitas Pancasila bersama Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) pada minggu 03-Oktober-2021 meresmikan Kelenteng Kebajikan Agung Universitas Pancasila di area kampus Universitas Pancasila, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Peresmian Kelenteng Kebajikan Agung Universitas Pancasila d

Klenteng Boen Tek Bio dan Tragedi 1998

Gambar
  Boen Tek Bio Temple and the 1998 Tragedy sumber : google Usia klenteng yang sudah tua menjadikan klenteng sebuah saksi sejarah. Seperti sejarah kelam kerusuhan pada 1998, Klenteng Boen Tek Bio menjadi saksi pembantaian besar-besaran pada etnis Tiongoa pada masa itu. Tragedi 1998 di Indonesia, yang juga dikenal sebagai Kerusuhan Mei 1998 atau Kerusuhan Anti-Cina, melibatkan kekerasan dan kerusuhan yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta. Dalam kerusuhan tersebut, terjadi serangan dan pembakaran terhadap properti dan tempat-tempat usaha yang dimiliki oleh orang-orang Tionghoa, serta terjadinya serangan fisik dan kekerasan terhadap individu-individu Tionghoa. Tragedi ini terjadi dalam konteks ketegangan politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia pada saat itu. Ketidakpuasan terhadap pemerintah dan krisis ekonomi yang melanda negara tersebut menjadi faktor pemicu utama. Beberapa kelompok masyarakat melampiaskan ketidakpuasan mereka dengan menyerang dan merampok