Klenteng di Dalam Lingkungan Kampus

Temple On Campus Area 


sumber : google

Kampus Universitas Pancasila memiliki enam rumah ibadah di dalam area kampusnya. Rumah ibadah di dalam area kampus ini didirikan untuk mencerminkan toleransi beragama dan menghargai antar sesama.

Jika biasanya sebuah kampus hanya memiliki satu rumah ibadah di dalamnya. Universitas Pancasila memiliki enam rumah ibadah, yang berarti rumah ibadah dari masing-masing Agama yang diakui di Indonesia. Enam rumah ibadah yang terdapat di dalam lingkungan kampus Universitas Pancasila ini ada Masjid At-Taqwa, Gereja Katolik Santo Petrus, Graha Layanan Kristen, Vihara Dhamma Sasana, Pura Widya Santika dan Klenteng Da De Miao (Klenteng Kebajikan Agung).

Universitas Pancasila bersama Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) pada minggu 03-Oktober-2021 meresmikan Kelenteng Kebajikan Agung Universitas Pancasila di area kampus Universitas Pancasila, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Peresmian Kelenteng Kebajikan Agung Universitas Pancasila dihadiri Rektor Universitas Pancasila Prof. Dr. Edie Toet Hendratno, S.H, M.Si, FCBArb dan Ketua Umum Dewan Rohaniawan/Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Xs Budi S Tanuwibowo.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Pancasila Prof. Dr. Edie Toet Hendratno menyampaikan peresmian Kelenteng Kebajikan Agung Universitas Pancasila bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir Nabi Kongzi ke 2572.

"Pembangunan kelenteng kebajikan agung merupakan hasil kerjasama antara yayasan Universitas Pancasila dengan Matakin dan didukung oleh pimpinan-pimpinan masyarakat sekitar," kata Prof. Edie.

"Dengan dibangunnya Kelenteng Kebajikan Agung Universitas Pancasila ini diharapkan Kampus Pancasila akan ditebari dengan nilai-nilai kebajikan dalam menjalankan kehidupan, berbakti kepada orangtua dan guru, rendah hati, setia dan sopan santun," tambahnya.

Lebih lanjut Prof. Edie mengatakan dalam waktu yang tidak terlalu lama akan selesai rumah-rumah ibadah yang lain yaitu gereja, pura dan wihara sementara masjid lebih dahulu dibangun.

"Dengan selesainya rumah-rumah ibadah ini maka tanggung jawab kita merawat bangunan dan memanfaatkan bangunan ini sesuai fungsinya. Namun yang paling utama adalah semoga melalui rumah-rumah ibadah ini dapat menebarkan nilai kebajikan terutama bagi pengikutnya dan semua orang pada umumnya," ujar Rektor Universitas Pancasila Prof. Dr. Edie Toet Hendratno, S.H, M.Si, FCBArb.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Rohaniawan/Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Xs Budi S Tanuwibowo mengatakan hari ini merupakan hari yang sangat penting dan bersejarah bagi umat Khonghucu khususnya dan bangsa Indonesia umumnya hari ini tepat 2572 tahun yang lalu Lahir Nabi Kongzi dan hari ini juga hari yang penting dimana bersama Universitas Pancasila meresmikan Kelenteng Kebajikan Agung.

"Meski kelenteng di Universitas Pancasila ini yang kedua setelah di Universitas Sebelas Maret Solo namun Kelenteng Kebajikan Agung Universitas Pancasila yang pertama di resmikan. Mudah-mudahan di ikuti oleh rumah ibdah lainnya," tutup Ketua Umum Dewan Rohaniawan/Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Xs Budi S Tanuwibowo.

 

 

*translate*

The Pancasila University campus has six houses of worship within its campus area. Houses of worship within the campus area were established to reflect religious tolerance and respect for one another.

If usually a campus only has one house of worship in it. Pancasila University has six houses of worship, which means houses of worship from each of the recognized religions in Indonesia. The six houses of worship located within the Pancasila University campus are the At-Taqwa Mosque, St. Petrus Catholic Church, Christian Service Graha, Dhamma Sasana Temple, Widya Santika Temple and Da De Miao Temple (Great Virtue Temple).

Pancasila University together with the Indonesian Confucian Religious Council (Matakin) on Sunday 03-October-2021 inaugurated the Pancasila University Great Virtue Temple in the Pancasila University campus area, Jalan Raya Lenteng Agung, South Jakarta. The inauguration of the Pancasila University Great Virtue Temple was attended by the Chancellor of Pancasila University Prof. Dr. Edie Toet Hendratno, S.H, M.Sc, FCBArb and General Chairperson of the Clergy Council/Central Executive Council of the Indonesian Confucian High Council of Religion (Matakin), Xs Budi S Tanuwibowo.

In his remarks, the Chancellor of Pancasila University, Prof. Dr. Edie Toet Hendratno conveyed that the inauguration of the Pancasila University Great Virtue Temple coincided with the 2572th Commemoration of the Birth of Prophet Kongzi.

"The construction of the Great Virtue Temple is the result of collaboration between the Pancasila University foundation and Matakin and is supported by local community leaders," said Prof. Eddie.

"With the construction of the Pancasila University Great Virtue Temple, it is hoped that the Pancasila Campus will be instilled with virtue values in carrying out life, serving parents and teachers, being humble, loyal and polite," he added.

Prof. further Edie said that in the not too distant future other houses of worship, namely churches, temples and monasteries will be completed, while the mosque will be built first.

"With the completion of these places of worship, it is our responsibility to take care of the buildings and utilize these buildings according to their functions. However, the most important thing is that hopefully through these places of worship, we can spread virtue values, especially for their followers and all people in general," said the Chancellor of the University Pancasila Prof. Dr. Edie Toet Hendratno, S.H, M.Si, FCBArb.

Meanwhile, General Chairperson of the Council of Clergy/Central Executive of the Indonesian Confucian Higher Council of Religion (Matakin), Xs Budi S Tanuwibowo said that today is a very important and historic day for Confucians in particular and the Indonesian nation in general today is exactly 2572 years ago. The birth of the Prophet Kongzi and today is also an important day where together with Pancasila University inaugurated the Great Virtue Temple.

"Even though the temple at Pancasila University is the second after Sebelas Maret University in Solo, the Pancasila University Great Virtue Temple is the first to be inaugurated. Hopefully other houses of worship will follow it," concluded the General Chairperson of the Clergy Council/Central Executive Council of the Indonesian Confucian Higher Religion (Matakin), Xs Budi S Tanuwibowo.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klenteng Boen Tek Bio dan Tragedi 1998

Gambar
  Boen Tek Bio Temple and the 1998 Tragedy sumber : google Usia klenteng yang sudah tua menjadikan klenteng sebuah saksi sejarah. Seperti sejarah kelam kerusuhan pada 1998, Klenteng Boen Tek Bio menjadi saksi pembantaian besar-besaran pada etnis Tiongoa pada masa itu. Tragedi 1998 di Indonesia, yang juga dikenal sebagai Kerusuhan Mei 1998 atau Kerusuhan Anti-Cina, melibatkan kekerasan dan kerusuhan yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta. Dalam kerusuhan tersebut, terjadi serangan dan pembakaran terhadap properti dan tempat-tempat usaha yang dimiliki oleh orang-orang Tionghoa, serta terjadinya serangan fisik dan kekerasan terhadap individu-individu Tionghoa. Tragedi ini terjadi dalam konteks ketegangan politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia pada saat itu. Ketidakpuasan terhadap pemerintah dan krisis ekonomi yang melanda negara tersebut menjadi faktor pemicu utama. Beberapa kelompok masyarakat melampiaskan ketidakpuasan mereka dengan menyerang dan merampok
Baca selengkapnya

Minggir-minggir, Game Ini Buat Orang PDKT Bukan Kaum Nolep

Gambar
  Jika mendengar kata game atau gaming kebanyakan orang bakal langsung membayangkan para introvert. Tapi game yang satu ini beda, karena harus dimainkan oleh dua orang. Jadi cocok deh buat yang mau modus ke crush . Jika sudah bermain game, biasanya orang akan sibuk sendiri dengan gamenya dan tidak mendengarkan orang-orang di sekitar. Tapi kalau kalian mendengar dua orang yang duduk bersama sambil berdikusi dengan handphone di tangan mereka. Mungkin mereka sedang bermain game ‘Unsolved Case’. Dirilis pada tanggal 24 November 2022, game ini merupakan game puzzle yang khusus dimainkan oleh dua orang saja. sumber: google Selain kecerdasan dalam memecahkan teka-teki. Kekompakan juga dibutuhkan dalam game Unsolved Case . Di dalam game ini pemain 1 dan pemain 2 harus bekerja sama untuk memecahkan puzzle. Hasil dari puzzle ini akan menjadi petunjuk untuk menangkap pelaku pembunuhan. Contohnya seperti salah satu stage dimana kedua pemain mendapatkan kertas yang berbeda. Dimana nantinya k
Baca selengkapnya

Klenteng Dengan Ikon Jembatan Ampera, Klenteng Dewi Kwan Im

Gambar
  Temple with the Ampera Bridge Icon, Dewi Kwan Im Temple sumber: google Klenteng ini merupakan tempat beribadah para warga Tionghoa. Bahkan klenteng yang mempunyai ikon Jembatan Ampera sebagai ciri khasnya ini sudah berdiri sejak tahun 1773 pada masa kerajaan bumi Sriwijaya. Klenteng Chandra Nadi (Soei Goeat Kiong) Palembang, atau yang lebih dikenal dengan nama Klenteng Dewi Kwan Im merupakan satu dari beberapa kota di Indonesia yang memilikiakulturasi budaya lokal dengan budaya Tionghoa yang cukup kental. Bisa dibilang klenteng ini adalah yang tertua di Palembang. Jika dibandingkan dengan klenteng lainnya, klenteng Dewi Kwan Im lebih ramai di datangi. Berbagai upacara keagamaan masyarakat Tionghoa juga digelar di klenteng ini. Klenteng yang terletak di Kampung 10 Ulu ini merupakan pengganti dari Klenteng yang terbakar di kawasan 7 Ulu. Pendirian kelenteng Dewi Pengasih diketahui berdasarkan tulisan cina yang terdapat pada papan di atas pintu masuk klenteng yang menyebutkan pemban
Baca selengkapnya