Legenda 7 Sumur di Vihara Gayarti

 Legend of the 7 Wells at Gayatri Vihara



sumber: google


Jika vihara biasanya dikenal karena sejarah dan asitekturnya. Vihara Gayatri terkenal karena legenda tujuh sumur di dalamnya. Sumur yang dipercaya memiliki khasiatnya masing-masing menjadi daya tarik para penyembahyang untuk datang.

Berlokasi di Cilangkap, Kota Depok, Jawa Barat. Vihara yang berdiri sejak 1983 ini memiliki tujuh sumur yang dipercaya masyarakat mendatangkan keberkahan. Walaupun bisa dibilang berusia muda jika dibandingkan dengan klenteng dan vihara lainnya. Vihara Gayarti ini bisa dibilang cukup terkenal berkat tujuh sumur berkhasiatnya itu.

Mengutip dari KOMPAS.com. Pengurus Vihara Gayarti Darmawan mengatakan, pembuatan sumur yang berjumlah tujuh itu berawal dari datangnya petunjuk melalui mimpi ibunya yang merupakan pemilik vihara.

“Kalau kisah sih awalnya memang petunjuknya dari ibu saya dapat mimpi ada sumur, sampai berulang kali mimpinya, suruh bikin sumur terus. Akhirnya ibu saya bikinlah,” jelas Darmawan.

Dibangun diatas luas tanah sekitar dua hektar, sumur ini terletak di belakang vihara. Setelah menggali sumur dengan kedalaman 1,5 meter, mata air mucul dengan deras dan tak pernah surut hingga kini.

Mata air itu disebut Sumur Tujuh karena memiliki tujuh buah sumur dengan nama dan khasiat yang berbeda. Koh Cicin, sapaan akrab Darmawan menjelaskan nama dan khasiat dari ketujuh sumur itu. Ada Sumur Sri Ningsi untuk menerangkan lahir batin, Sri Waras untuk sehat dan sentosa, Sri Lungguh untuk kedudukan derajat, Sri Kunaratih Kumadjaya untuk mecari jodoh, Sri Rezeki untuk usaha cari rezeki, Dewi Sri Mulyasari untuk pengobatan, dan Sri Pontjo Warno untuk tolak malapetaka.

Dalam wawancaranya dengan KOMPAS.com, Darmawan juga menjelaskan bahwa tujuh sumur ini adalah untuk umum, bukan untuk umat budhist saja. Mau Kristen, Muslim, Hindu, bahkan umum semua boleh mandi dan merasakan khasiat tujuh sumur ini. Kecuali kalau ibadahnya yang khusus.

Banyak warga keturunan Tionghoa biasanya melakukan tradisi mandi di tujuh sumur ini sebelum hari perayaan Imlek. Tradisi ini biasa diartikan untuk membersihkan diri sebelum hari raya. Pengunjung yang usai melakukan mandi juga biasanya melakukan ritual lempar koin. Tapi tidak pada semua sumur, biasanya hanya pada sumur yang sesuai dengan keyakinan para pengunjung untuk mendapatkan khasiat setelah mandi.

 

*translate*

Located in Cilangkap, Depok City, West Java. This monastery, which was founded in 1983, has seven wells that the community believes will bring blessings. Even though you can say it is young when compared to other pagodas and monasteries. Gayatri Temple is arguably quite famous thanks to the seven efficacious wells.

Quoting from KOMPAS.com. The caretaker of Gayatri Darmawan Monastery said that the making of the seven wells started when instructions came through a dream from his mother, who owns the monastery.

"In the story, at first, the instructions were from my mother, I had a dream that there was a well, so that I repeatedly dreamed, telling me to make a well all the time. In the end, my mother made it,” Darmawan explained.

Built on a land area of ​​about two hectares, this well is located behind the monastery. After digging a well with a depth of 1.5 meters, the spring appeared swiftly and has never receded until now.

The spring is called Sumur Tujuh because it has seven wells with different names and properties. Koh Cicin, Darmawan's nickname, explained the names and properties of the seven wells. There is the Sri Ningsi Well to explain spiritually and physically, Sri Waras for health and peace, Sri Lungguh for a degree position, Sri Kunaratih Kumadjaya to find a mate, Sri Rezeki for the business of finding sustenance, Dewi Sri Mulyasari for medicine, and Sri Pontjo Warno to prevent disaster.

In his interview with KOMPAS.com, Darmawan also explained that these seven wells are for the public, not just Buddhists. Whether Christians, Muslims, Hindus, or even the general public, everyone can bathe and feel the benefits of these seven wells. Unless it's a special worship.

Many residents of Chinese descent usually carry out the tradition of bathing in these seven wells before Chinese New Year celebrations. This tradition is usually interpreted to clean oneself before the feast day. Visitors after bathing also usually perform a coin toss ritual. But not in all wells, usually only in wells that are in accordance with the beliefs of the visitors to get benefits after bathing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berada di Kawasan Pecinan di Bandung, Inilah Vihara Satya Budi

Klenteng Boen Tek Bio dan Tragedi 1998

Minggir-minggir, Game Ini Buat Orang PDKT Bukan Kaum Nolep