Ramainya Klenteng Hok Tek Tjeng Sin Di Bulan Ramadhan
The Hok Tek Tjeng Sin Temple Is Crowded In The Month of Ramadan
sumber: google
Berada
di pusat perbelanjaan Pasar Tanah Abang, kawasan Klenteng Hok Tek Tjeng Sin
semakin ramai dikunjungi saat Bulan Ramadhan. Kehadiran orang-orang disini
bukanlah untuk berdoa di klenteng. Melainkan untuk berbelanja di Pasar Tanah
Abang.
Tradisi mencicil baju lebaran biasa di lakukan oleh para
masyarakat. Hal ini biasanya muncul atas pemikiran ibu-ibu yang merasa jika mulai
berbelanja dari jauh hari sebelum Idul Fitri maka pilihan akan semakin banyak,
dan uang yang dikeluarkan dirasa tidak terlalu besar. Pasar-pasar juga biasanya
dipilih menjadi tempat mencari baju yang akan dikenakan di hari raya. Karena
harganya yang cenderung lebih murah dan banyaknya pilihan dibandingkan
toko-toko ternama.
Pasar Tanah Abang menjadi salah satu pusat perbelanjaan yang
banyak dikunjungi untuk mencari baju lebaran. Tidak hanya mencari baju untuk
lebaran, beberapa pengunjung yang datang juga membeli pakaian yang nantinya
akan dijual kembali. Ramainya kawasan memberi dampak juga pada daerah
sekitarnya. Seperti penjual makanan pinggir jalan, sampai ke tukang parkir.
Salah satu tempat ibadah yang kerap disebut-sebut menjadi Hidden
Gem Tanah Abang ini juga mengalami dampak dari ramainya pusat perbelanjaan
di Jakarta Pusat ini. Klenteng Hok Tek Tjeng Sin, atau yang biasa disebut
sebagai Vihara Tanah Abang ini tidak mengalami dampak untuk segi penyembahyang
yang datang. Namun tepat di depan bangunan klenteng ini sendiri menjadi tempat
parkir liar para pengunjung Pasar Tanah Abang.
Letak klenteng yang suda tertutup dengan bangunan baru Tanah
Abang, kini semakin tertutup akibat parkir di lahan depannya. Walaupun tidak
mengganggu kegiatan beribadah di dalamnya, banyaknya motor yang terparkir di
depan gerbang klenteng membuatnya terlihat lebih penuh dan kumuh. Belum lagi
para tukang parkir yang duduk diatas motor-motor yang terparkir.
Namun uniknya, jika kita memasuki klenteng maka suasana
seketika menjadi tenang dan sepi. Suara ramai dari pasar dan suara orang
mengobrol di parkiran langsung hilang dan berganti menjadi suara gemericik air
dari kolam ikan di dalam klenteng.
Selain toko baju, beberapa toko lain juga ramai saat bulan
Ramadhan. Seperti toko-toko Arab yang menjual berbagai jenis kurma sampai gelas
kecil dan teko khas mereka. Hal ini karena banyak masyarakat yang masih
menambahkan barang-barang bernuansa Arab di rumah mereka.
*translate*
Located
in the Tanah Abang Market shopping center, the Hok Tek Tjeng Sin Temple area is
increasingly crowded with visitors during the month of Ramadan. The presence of
people here is not to pray in the pagoda. But to shop at Tanah Abang Market.
The tradition of collecting Eid clothes is usually carried
out by the community. This usually arises from the thoughts of mothers who feel
that if they start shopping long before Eid al-Fitr, there will be more
choices, and the money spent is not felt to be too big. Markets are also
usually chosen as a place to find clothes to wear on holidays. Because the
price tends to be cheaper and there are many choices compared to well-known
shops.
Tanah Abang Market is one of the most visited shopping
centers looking for Eid clothes. Not only looking for clothes for Eid, some of
the visitors who came also bought clothes that would later be resold. The
hectic area also has an impact on the surrounding area. Like roadside food
vendors, all the way to parking attendants.
One of the places of worship that is often touted as the
Hidden Gem of Tanah Abang has also experienced an impact from the bustling
shopping center in Central Jakarta. The Hok Tek Tjeng Sin Temple, or what is
commonly known as the Tanah Abang Monastery, did not experience any impact on
the aspects of the worshipers who came. However, right in front of the pagoda
building itself became an illegal parking lot for visitors to Tanah Abang
Market.
The location of the pagoda which was already closed to the
new Tanah Abang building, is now even more closed due to parking in the front
area. Even though it doesn't interfere with worship activities in it, the many
motorbikes parked in front of the pagoda gate make it look more crowded and
rundown. Not to mention the parking attendants sitting on parked motorbikes.
However, the unique thing is, if we enter the temple, the
atmosphere immediately becomes calm and quiet. The bustling sound from the
market and the sounds of people chatting in the parking lot immediately
disappeared and changed to the sound of gurgling water from the fish pond
inside the pagoda.
Apart from clothing stores, several other shops are also busy
during the month of Ramadan. Such as Arab shops that sell various types of
dates to their signature small glasses and teapots. This is because many people
still add Arabic items to their homes.
Komentar
Posting Komentar