Meriahnya Perayaan Imlek di Vihara Dharma Ramsi

 Festive Chinese New Year Celebration at Dharma Ramsi Temple

sumber : google


Beberapa kegiatan mulai dari produksi lilin dengan berbagai ukuran dari yang kecil hingga yang besar. Serta penampilan kesenian Barongsai dan Liong yang ikut memeriahkan Imlek di Vihara Dharma Ramsi Bandung.

Terletak di sebuah gang di Jalan Cibadak. Tepatnya di sebuah gang bernama Gang Ibu Aisyah No 18/9A. Vihara Dharma Ramsi termasuk vihara tertua yang ada di Kota Bandung. Vihara ini sudah berdiri sejak 1952. Vihara ini berada di Kampung Toleransi. Kampung Toleransi meliputi Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler. Kawasan ini jadi Kampu Toleransi setelah dicanangkan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada Minggu 20 Agustus 2017.

Di kawasan tersebut, selain Vihara Dharma Ramsi ada beberapa viharalainnya. Di antaranya Wihara Sinar Mulia (Tao), Vihara Tanda Bhakti (Buddha), dan heritage Kota Bandung Kelenteng Besar Xie Tien Gong.

Vihara Dharma Ramsi didirikan oleh Bhikku Anense dan Amoise. Mereka ini berasal dari Cina. Kedua foto biku terpasang di dalam dua pagoda yang terletak di samping kiri dan kanan gerbang. Dalam perjalannya vihara ini sudah beberapa kali menjalani perbaikan dan sudah berganti kepengurusan selama beberapa generasi. Vihara Dharma Ramsi memproduksi lilin berbagai ukuran, yang kecil hingga yang besar. Dharma Ramsi juga memiliki grup kesenian Liong dan Barongsai. Ketika perayaan sejit digelar vihara ini ramai dikunjungi banyak orang.

Terdapat 28 altar di Vihara Dharma Ramsi. Di bagian dalam tempat sembahyang tampak sudah rapi. Kursi-kursi berjejer menempel ke tembok di kedua sisi tempat sembahyang tersebut. Di Vihara Dharma Ramsi terdapat 28 altar para dewa, di antaranya Dewa Jodoh, Dewa Rejeki, Dewa Tanah, Sidharta Gautama, Amitabha Budha, Dewi Kwan Im, dan dewa yang lainnya.

Patung dewa atau rupang Can Kui Zu Shi di Vihara Dharma Ramsi, Kota Bandung memiliki keistimewaan tersendiri. Pasalnya, meski telah diberi kimpo atau kertas emas, tangan kanan rupang yang dipercaya masyarakat Tionghoa sebagai pelindung dan pemberi kesehatan itu tetap berwarna hitam. Sebelumnya Can Kui Zu Shi merupakan seorang guru pertapa. Ia adalah seorang rahib dari Yanping (Fujian) yang mendirikan sebuah klenteng yang sangat terkenal dan paling tua di Bukit Yin'na Shan, Kabupaten Meixian (Guang-dong), yakni Klenteng Ling-guang.



*translate*

Several activities ranging from the production of candles of various sizes from small to large. As well as the Barongsai and Liong art performances which also enlivened the Chinese New Year at the Dharma Ramsi Temple in Bandung.

Located in an alley on Jalan Cibadak. Precisely in an alley called Gang Ibu Aisyah No 18/9A. Dharma Ramsi Monastery is one of the oldest monasteries in the city of Bandung. This monastery has been established since 1952. This monastery is located in Tolerance Village. The Tolerance Village includes Jamika Village, Bojongloa Kaler District. This area became a Tolerance Camp after it was launched by Bandung Mayor Ridwan Kamil on Sunday 20 August 2017.

In the area, apart from the Dharma Ramsi Monastery, there are several other monasteries. Among them are Sinar Mulia (Tao) Temple, Signs of Bhakti (Buddhist) Temple, and the heritage of the City of Bandung, the Great Temple of Xie Tien Gong.

Dharma Ramsi Monastery was founded by Bhikku Anense and Amoise. They are from China. The two monk photos are attached to the two pagodas located to the left and right of the gate. In its journey this monastery has undergone repairs several times and has changed management for several generations. Dharma Ramsi Temple produces candles of various sizes, from small to large. Dharma Ramsi also has a Liong and Barongsai art group. When the Sejit celebration was held, this monastery was visited by many people.

There are 28 altars at the Dharma Ramsi Vihara. Inside the place of worship looks neat. Chairs lined up against the wall on both sides of the prayer hall. At the Dharma Ramsi Temple there are 28 altars to the gods, including the God of Marriage, the God of Fortune, the God of the Land, Sidhartha Gautama, Amitabha Buddha, Dewi Kwan Im, and other gods.

The statue of the god or statue of Can Kui Zu Shi at the Dharma Ramsi Temple, Bandung City has its own special features. The reason is, even though he has been given kimpo or gold leaf, the right hand of the image that is believed by the Chinese community as a protector and giver of health is still black. Previously Can Kui Zu Shi was a hermit teacher. He was a monk from Yanping (Fujian) who built a very famous and oldest temple on Yin'na Shan Hill, Meixian County (Guang-dong), namely the Ling-guang Temple.

 

 

Sumber:

http://info.pikiran-rakyat.com/direktori/vihara/kota-bandung/vihara-dharma-ramsihttps://www.buddha.id/2015/10/vihara-dharma-ramsi-di-bandung.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berada di Kawasan Pecinan di Bandung, Inilah Vihara Satya Budi

Klenteng Boen Tek Bio dan Tragedi 1998

Minggir-minggir, Game Ini Buat Orang PDKT Bukan Kaum Nolep