sumber : google
Makanan
khas pasti akan ada di setiap acara, baik acara adat maupun keagamaan. Seperti
Hari Raya Imlek, hari raya bagi umat Konghucu ini memiliki hidangan khas yang
juga merupakan bentuk akulturasi budaya Tionghoa dan Nusantara.
Makanan khas Imlek, atau Tahun Baru Imlek, merupakan bagian
penting dari perayaan tersebut bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Beberapa makanan khas ini memiliki makna simbolis dan dipercaya membawa
keberuntungan dan kebahagiaan dalam tahun yang baru. Berikut adalah beberapa
contoh makanan khas Imlek beserta sejarahnya:
Yang pertama ada Kue Keranjang (Nian Gao), kue yang
terbuat dari ketan yang dikukus dengan gula, adas manis, dan bahan lainnya. Kue
ini memiliki tekstur yang kenyal dan manis. Nian Gao memiliki makna simbolis
yang terkait dengan kata "nian" yang berarti "tahun"
dan "gao" yang berarti "tinggi". Oleh karena itu,
kue ini melambangkan harapan untuk mencapai kesuksesan dan kemajuan dalam tahun
yang baru.
Selanjutnya ada Kue Kacang (Hak Lo Bak), ini merupakan
kue berbentuk silinder dengan isian pasta kacang hijau manis. Kue ini
melambangkan keberuntungan dan kesuburan. Dalam bahasa Tionghoa, bunyi
"kue" juga memiliki kesamaan dengan kata yang berarti
"tinggi" atau "maju". Sehingga, kue ini juga melambangkan
harapan untuk meningkatkan status sosial dan kemajuan dalam hidup.
Lalu ada Siomay (Shumai) yaitu hidangan dim sum yang
terdiri dari daging cincang yang dibungkus dengan kulit pangsit dan dikukus.
Hidangan ini melambangkan kekompakan dan kesatuan keluarga. Dalam perayaan
Imlek, keluarga seringkali berkumpul untuk mengonsumsi siomay bersama, sehingga
makanan ini menjadi simbol persatuan dan kebahagiaan keluarga.
Ada juga Jiaozi atau dumpling Tionghoa yang terbuat dari
adonan tepung terigu yang diisi dengan daging cincang, sayuran, atau kombinasi
keduanya. Jiaozi merupakan makanan yang sering disantap saat malam pergantian
tahun Imlek. Bentuk bulat jiaozi melambangkan kelimpahan dan keberuntungan. Ada
juga kepercayaan bahwa semakin banyak jiaozi yang dimakan, semakin besar pula
keberuntungan yang akan datang.
Dan yang terakhir ada Mi Panjang (Longevity Noodles),
adalah mi yang memiliki panjang yang lebih panjang dari mi biasa. Mi ini
melambangkan umur panjang dan kesehatan. Dalam perayaan Imlek, mi panjang
sering dihidangkan dan tidak boleh dipotong, melainkan dimakan secara utuh,
sebagai simbol panjang umur dan harapan akan kebahagiaan sepanjang tahun.
Sejarah makanan khas Imlek ini dapat dilihat kembali ke
tradisi dan budaya Tionghoa yang kuno. Beberapa makanan ini sudah ada sejak
zaman kuno dan melambangkan keyakinan dan harapan dalam perayaan Tahun Baru
Imlek. Seiring berjalannya waktu, makanan-makanan ini terus diwariskan dari
generasi ke generasi sebagai bagian dari tradisi dan identitas budaya.
*translate*
Typical
food will definitely be present at every event, both traditional and religious
events. Like Chinese New Year, this holiday for Confucians has special dishes
which are also a form of acculturation of Chinese and Indonesian culture.
Chinese New Year food is an important part of the celebration
for Chinese communities around the world. Some of these special foods have
symbolic meaning and are believed to bring good luck and happiness in the new
year. Here are some examples of Chinese New Year specialties and their history:
The first is the Basket Cake (Nian Gao), a cake made
of steamed sticky rice with sugar, aniseed, and other ingredients. This cake
has a chewy and sweet texture. Nian Gao has a symbolic meaning related to the
words "nian" meaning "year" and "gao"
meaning "high". Therefore, this cake symbolizes the wish to achieve
success and progress in the new year.
Next is the Peanut Cake (Hak Lo Bak), this is a cylindrical
cake filled with sweet green bean paste. This cake symbolizes luck and
fertility. In Chinese, the sound "cake" also has something in common
with a word meaning "high" or "forward." Thus, this cake
also symbolizes the hope to improve social status and progress in life.
Then there is Siomay (Shumai), which is a dim sum dish
consisting of minced meat wrapped in wonton skin and steamed. This dish
symbolizes cohesiveness and family unity. In Chinese New Year celebrations,
families often gather to eat siomay together, so this food becomes a symbol of
family unity and happiness.
There are also Jiaozi or Chinese dumplings which are made
from flour dough filled with minced meat, vegetables, or a combination of both.
Jiaozi is a food that is often eaten on Chinese New Year's Eve. The round shape
of the jiaozi symbolizes abundance and good luck. There is also a belief that
the more jiaozi eaten, the greater the fortune that will come.
And finally, there are Longevity Noodles, which are noodles
that have a longer length than regular noodles. These noodles symbolize
longevity and health. In Chinese New Year celebrations, long noodles are often
served and may not be cut, but eaten whole, as a symbol of longevity and hope
for happiness throughout the year.
The history of Chinese New Year food can be traced back to
ancient Chinese traditions and culture. Some of these foods date back to
ancient times and symbolize faith and hope in Chinese New Year celebrations.
Over time, these foods continue to be passed down from generation to generation
as part of tradition and cultural identity. |
Komentar
Posting Komentar